Mahirtransaksi.com – I-Comreds merupakan salah satu aplikasi resmi milik Pemerintah untuk memeriksa apakah uang yang beredar asli atau palsu. Berikut beberapa rekomendasi aplikasi cek uang palsu atau asli di Android atau iOS yang dapat kamu coba !
Apakah kamu pernah mendengar slogan “dilihat, diraba, diterawang”? Slogan tersebut adalah cara agar masyarakat dapat membedakan uang asli dan palsu.
Peredaran uang palsu atau “upal” saat ini bukan hal yang asing lagi. Beberapa oknum memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat tentang perbedaan uang palsu dan uang asli untuk meraih keuntungan.
Dampak Negatif Penyebaran Uang Palsu
Bank Indonesia mengeluarkan uang dengan dua jenis, yaitu uang kertas, dan koin yang terbuat dari emas, perak, serta logam.
Sebelum negara mengeluarkan uang, banyak proses yang harus dilalui, salah satunya seperti pencetakan gambar tertentu pada uang.
Uang dapat kamu gunakan sebagai alat tukar untuk kamu membeli seluruh barang, maupun penggunaan suatu jasa. Agar kamu bisa memiliki uang, kamu dapat bekerja, atau berjualan.
Karena saat ini segala sesuatunya membutuhkan uang, banyak orang yang menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan uang. Salah satunya dengan mencetak uang palsu.
Berikut beberapa dampak negatif penyebaran uang palsu yang perlu kamu ketahui.
1. Merugikan Masyarakat
Kamu akan mendapatkan banyak kerugian jika memiliki uang palsu. Contoh singkatnya, kamu sebagai pemilik warung menerima uang Rp100.000 dari seorang pembeli yang ternyata adalah uang palsu.
Ketika kamu akan menyimpan uang di bank, pihak teller Bank mendeteksi bahwa uangmu adalah uang palsu. Sesuai peraturan yang ada, uang tersebut akan ditarik pihak bank agar tidak beredar di masyarakat.
Uang yang kamu berikan tadi tidak akan diganti, namun barang di warungmu telah terjual. Jadi dari situ kamu akan mendapat kerugian.
2. Menyebabkan Inflasi
Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara umum dan berkelanjutan. Beredarnya uang palsu dalam jumlah yang banyak dapat menimbulkan inflasi, karena masyarakat percaya uang tersebut adalah uang asli dan dapat berguna untuk transaksi.
Sehingga jumlah uang palsu yang beredar lebih banyak dibandingkan edaran uang yang diizinkan bank sentral. Hal tersebut membuat masyarakat dapat membeli banyak barang dengan mudah karena banyak uang yang beredar.
Sementara barang kebutuhan berjumlah terbatas, maka seiring itu harga barang pun akan naik. Sehingga dapat menimbulkan inflasi tak terkendali yang dapat membahayakan perekonomian suatu negara.
3. Mempengaruhi Suplai Uang
Bank Indonesia bekerja sama dengan PERURI untuk mencetak uang Rupiah, hingga kemudian mendistribusikan uang tersebut dari Sabang hingga Merauke.
Bank Indonesia tentunya memiliki perhitungan yang akurat tentang peredaran uang di Indonesia agar sesuai dengan kondisi moneter.
Kebutuhan uang yang telah Bank Indonesia perhitungkan membuat mereka dapat mengetahui berapa jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Selain itu pada waktu yang bersamaan, Bank Indonesia juga menarik uang lama, telah lusuh, maupun tidak layak beredar melalui perbankan.
Jika uang palsu banyak yang beredar, tentunya akan mempengaruhi perkiraan jumlah uang asli yang telah beredar. Bila jumlah uang palsu sangat banyak, dapat memberikan dampak yang buruk bagi perekonomian daerah hingga negara.
4. Uang Kualitas Baik Tergantikan Oleh Uang Palsu
Uang Rupiah asli yang saat ini beredar, memiliki biaya pembuatan yang sangat mahal. Karena uang tersebut memiliki berbagai fitur pengamanan canggih seperti rainbow feature, color shifting, latent image, tactile effect, ultraviolet feature, dan rectoverso.
Bank Indonesia juga memiliki laboratorium khusus untuk merancang dan meneliti uang Rupiah. Tentunya pembuatan uang Rupiah yang asli berbeda dengan uang palsu.
5. Meningkatkan Kesenjangan Sosial
Bagi pihak tertentu seperti yang memproduksi uang palsu, mereka akan dapat membeli berbagai barang dan jasa tanpa mempedulikan harga. Sedangkan masyarakat yang memperoleh uang dengan cara bekerja memiliki uang terbatas.
Jika peredaran uang palsu semakin luas, akan membuat kesenjangan status sosial semakin meningkat. Bagi kamu yang telah bekerja atau memiliki usaha, tentu hal tersebut akan merugikan kamu.
Aplikasi Cek Uang Palsu Atau Asli
Menerapkan cara “dilihat, diraba, diterawang” nyatanya belum begitu membantu mengurangi peredaran uang palsu. Untuk itu, dibuatlah aplikasi agar masyarakat lebih berwaspada untuk tidak menerima uang palsu.
Berikut rekomendasi aplikasi untuk cek uang palsu atau asli resmi dan terpercaya :
1. I-Comreds
Aplikasi I-Comreds adalah aplikasi cek uang palsu di Androdi yang dikeluarkan oleh Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri) untuk mengakomodasi pelaporan masyarakat terkait peredaran uang rupiah palsu.
Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirttipideksus) Bareskrim Polri, pengaduan masyarakat terkait pengungkapan peredaran uang palsu masih rendah.
Hal tersebut dikarenakan sebagian besar warga yang mengetahui atau bahkan menjadi korban uang palsu tidak melaporkan pada polisi. Maka aplikasi ini dapat menjadi sarana untuk pemberantasan peredaran uang palsu.
Menurut Dirttipideksus, ada warga yang menjadi korban uang palsu, kemudian ia membeli barang menggunakan uang tersebut. Hal tersebut dilakukan agar ia tidak mendapat kerugian yang lebih besar.
Terjadinya hal tersebut akan menghambat upaya pihak kepolisian untuk mengusut peredaran uang Rupiah palsu. Karena tidak dapat dilacak secara real time, bagaimana awal mulanya peredaran tersebut terjadi.
Aplikasi ini merupakan alat pre-screening yang memiliki kemampuan untuk mempelajari pola dan informasi gambar berbentuk pixel pada lapisan uang Rupiah.
Kamu dapat mengunduh aplikasi yang kami rekomendasikan ini, kemudian mengisi platform aplikasi dan pre-screening.
2. Gempur (Gerakan Masyarakat Pecinta Uang Rupiah)
Jika aplikasi I-Comreds dikeluarkan oleh Bareskrim Polri, maka aplikasi Gempur ini dibuat oleh Bank Indonesia (BI) sejak tahun 2018.
Kamu dapat mengunduh dan menggunakan aplikasi cek uang asli atau palsu yaitu Gempur melalui smartphone untuk mendeteksi uang palsu yang sedang kamu gunakan saat transaksi secara offline maupun online.
Aplikasi ini diterbitkan oleh Kpw Bank Indonesia Jember, untuk memudahkan masyarakat melakukan penukaran uang, dan hal lainnya yang berkaitan dengan mata uang Rupiah. Cara menggunakan aplikasi ini pun cukup mudah.
Setelah kamu mengunduh dan membuka aplikasi Gempur, kamu akan langsung mengetahui bagaimana ciri-ciri dari uang Rupiah asli edisi terbaru. Selain itu, kamu dapat mendeteksi uang palsu baik dalam kondisi gelap maupun terang.
Menggunakan dua aplikasi seperti I-Comreds atau Gempur dapat menjadi pilihanmu untuk mencegah maraknya peredaran uang palsu. Jangan lupa untuk tetap menggunakan standar 3D “dilihat, diraba, diterawang” agar semakin efektif.
Kamu dapat lebih berhati-hati dengan menggunakan aplikasi ini, jika sewaktu-waktu kamu menerima uang yang tampak mencurigakan, kamu dapat menggunakan aplikasi ini. Tentunya hal tersebut akan menghindari kamu dari kerugian yang akan terjadi.
3. Detektor Uang Palsu
Aplikasi cek uang asli yang dapat kamu coba untuk mengetahui peredaran uang palsu yaitu aplikasi Detektor Uang Palsu yang tersedia di Playstore maupun iOS.
Aplikasi memiliki fitur scaning menggunakan sinar ultraviolet untuk melihat hologram yang hanya dimiliki oleh uang asli.
Jika setelah scanning di dalam uang tidak terdapat stiker hologram, maka dapat dipastikan uang tersebut adalah uang palsu.
Keuntungan Menggunakan Aplikasi Cek Uang Palsu
Nilai nominal dari uang kertas lebih tinggi dibandingkan uang koin. Indonesia mengeluarkan uang koin dengan nominal Rp100, Rp200, Rp500, dan Rp1.000.
Sedangkan untuk uang kertas, saat ini tersedia nominal Rp1.000, Rp2000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.0000, Rp50.000, dan Rp100.000. Pada tanggal 17 Agustus 2020, Bank Indonesia mengeluarkan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia (UPK 75 Tahun RI) berbentuk uang kertas dengan nominal RP75.000.
Baca Juga : 8 Aplikasi Cek Nama Pemilik Kendaraan Secara Online Lewat HP
Namun sejak tanggal 21 Juni 2021, Bank Indonesia telah menutup penukaran UPK 75 Tahun RI. Penyebaran UPK 75 Tahun RI telah ada di masyarakat sejumlah 68 juta lembar.
Uang palsu yang beredar di masyarakat berbentuk kertas dibandingkan koin. Karena nominalnya yang lebih besar, dan material pembuatannya juga lebih murah.
Cara Menghindari Uang Palsu
Agar kamu tidak tertipu dengan peredaran uang palsu, maka kamu harus melakukan pengecekan pada setiap lembar uang yang kamu terima.
Baca Juga : 9 Aplikasi Cek Yang Pakai Wifi Kita Lewat HP Tanpa Ketahuan
Berikut beberapa hal yang dapat kamu lakukan agar terhindar dari uang palsu, seperti :
- Pastikan kamu meluangkan waktu untuk meneliti uang yang telah kamu terima dengan cara 3D (dilihat, diraba dan diterawang).
- Lakukan transaksi di tempat pencahayaan yang baik agar kamu dapat melihat fisik uang.
- Lakukan penukaran uang di tempat resmi.
- Jika memungkinkan, sebaiknya lakukan pembayaran non tunai.
Untuk mengantisipasi penyebaran uang palsu, Perbankan serta Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) mempunyai peran penting dalam mencegah serta menekan jumlah peredaran uang palsu.
Karena kamu telah mengetahui aplikasi cek uang palsu, kamu harus lebih waspada.
Selamat mencoba !